Facebook Twitter Delicious Stumble Upon
1 komentar

Wisudaaaa......

Kata 'wisuda' itu kedengeran special banget buat saya. Gimana ga? Ya karena saya ga mau selamanya jadi mahasiswa. Hehehehe..... Tapi sebenernya bukan itu sih, dari semua sebab-sebab kenapa saya pengen diwisuda, salah satu sebab yang paling kuat adalah saya pengen bikin orang tua saya bahagia. Iya kan? Orang tua mana yang ga seneng kalo anaknya lulus kuliah? Dan akhirnya saya diwisuda tanggal 3 Mei 2011. Perlu perjuangan panjaaaaang sekali untuk bisa menyelesaikan 8 semester ini, saya harus mendaki gunung, menyeberang lautan dan menyusuri lembah. Berat banget kan?
Tapi dari semua acara wisuda ini ada beberapa hal yang saya benci, yang pertama yaitu high heels dan yang kedua adalah make up. Jujur aja, saya ga biasa pake high heels. Jadi sekalinya make langsung linu2 semua kaki saya (norak banget ya?). Sebenernya saya kepikiran mau pake sandal jepit aja, tapi si ibu udah mencak2 aja denger usul saya. Dan saya urungkan niat mulia saya itu. Yang kedua yaitu make up, ok...saya emang cewe, tapi saya bukan penggemar make up. Saya lebih nyaman berdandan apa adanya aja, dan di hari besar saya itu semua macem-macem make up mulai dari bedak, lipstick, foundation, eye shadow, blush on, eye liner itu semua saya pake, ditemplok2 ke muka saya. Iya siiiih....saya jadi keliatan beda, beda di sini maksutnya tambah cantik ya, bukan jadi cantik. Tambah cantik itu awalnya udah cantik, tapi kalo jadi cantik itu berarti awalnya ga cantik. Ehhmmm....*keselek*
Dan pas nama saya dipanggil untuk pemindahan kuncir dari kanan kiri (saya lupa dari kanan ke kiri ato kiri ke kanan), ibu saya terharu katanya beliau sampe meneteskan air mata (untung aja ga sampe sesenggukan) dan bapak tersenyum lebar. Dan saya jalan sambil berdoa, semoga perjalanan saya dengan high heels untuk ketemu sama Pak Rektor lancar tanpa halangan suatu apapun.
Tapi wisuda ini bukan akhir dari perjuangan, ini adalah awal dari perjuangan. Saya tidak mau menjadi seseorang yang terlalu bangga dengan prestasi saat ini ato masa lalu sehingga melupakan masa depan. Saya ingin menjadi seseorang yang selalu memperbaiki diri. Menjadi seseorang yang berguna untuk orang lain, 'khoirunnas anfa'uhum linnas' kan? Sebaik-baik manusia adalah yang berguna untuk manusia yang lain. Dan nasihat dari orang tua saya adalah, 'ketika kamu kelak bisa jadi orang sukses, maka sukses yang sebenarnya adalah ketika kesuksesan kamu bisa bermanfaat untuk orang lain, bukan hanya bermanfaat untuk diri kamu sendiri'. Daleeeeeem banget kan nasihatnya? Dan semoga saya bisa menjadi 'khoirunnas'. Amiin....